inikah cinta

Inikah cinta

Apa yang ada di benakmu kalau aku bertanya apa sebenarnya arti cinta?
Taukah kamu?
Ah, rasanya kalaupun ada yang bisa mengartikan apa itu cinta, tetap saja tidak ada yang sempurna. Karena sejatinya cinta adalah apa yang kita rasakan. Bukan apa yang diungkapkan oleh seorang ahli sekalipun.

Aku bergeliat kecil. Berusaha mengumpulkan separuh nyawaku yang entah berssemayam dimana. Dari luar kamar, sudah terdengar suara-suara pertengkaran yang khas. Disusul kemuadian dengan suara merdu sebuah tamparan. Aku menghela napas panjang sambil kembali membenamkan kepalaku di bantal. Sampai kapan harus seperti ini….??????
BRAKKKKKKK
Pintu kamarku terbuka. Eomma muncul dengan wajah penuh lebam kebiruan. Menatapku sejenak, lalu sesegera mungkin bergerak menuju lemariku dan mengumpulkan pakaianku.
“eomma, apa yang kau lakukan?”tanyaku hati-hati.
“diamlah….dan segera mandi….”
Aku hanya menghela napas pelan lalu beranjak ke kamar mandi. Seperti inilah diriku. Selamanya hanya akan menjadi sosok yang patuh pada perintah orang tua.
Selesai mandi, aku segera berpakaian. Lagi-lagi terdengar suara pertengakaran dibawah sana.aku tidak perduli lagi. aku hanya mematut diriku di depan cermin yang nyaris setinggi tubuhku. Mendadak, suara pertengkaran itu lenyap. Berganti dengan suara teriakan appa yang berteriak histeris memanggil nama eomma. Menyadari sesuatu yang buruk, aku berlari menghampiri appa. Mataku terbelalak menyaksikan eomma yang tergeletak meregang nyawa.

Sejak hari itu, aku berjuang sendiri memenuhi kebutuhan hidupku. Sesekali aku mengunjungi appa di PANTI REHABILITASI. Bagaimanapun, beliau adalah appaku.
“sooyoung………”seseorang menepuk pundakku saat aku sedang bekerja disebuah restorant. Aku berbalik dan mendapati seorang yeoja manis dan seorang namja…………yang belakangan ini sering muncul dalam mimpiku. Ada sedikit rasa perih yang tiba-tiba menyerangku ketika melihat kedekatan victoria dan kyuhyun oppa. Aku menggigit bibir bawahku. Mencoba melawan perihnya hati.
“Eonnie, anyeong. Anyeong kyuhyun oppa…..”sapaku sopan seraya membungkuk.
“kau kerja di sini?”tanya victoria dengan penuh penekanan, seolah jijik.
“ne, eonnie…..”jawab sooyoung seraya tersenyum singkat.
“emangnya kemana orangtuamu..? opppsssssss,,,,,,, mianhe eonnie lupa. Bukankah eomma mu sudah MATI di bunuh oleh appamu? Terus, appamu di PENJARA? Ia, kan????”tanya vic dengan suara yang sedikit kencang.
Sooyoung Cuma tertunduk mendengarnya. Sementara kyuhyun sontak menarik tangan victoria meninggalkan tempat itu.

“apa yang noona lakukan????”teriak kyuhyun
“memangnya apa yang kulakukan???”tanya vic dengan wajah innocentnya.
“kau keterlaluan!!!!!!! Jelas-jelas kau sudah menghinanya secara langsung.”dengus kyuhyun
“oppa mengatakan ini karena oppa menyukainya, kan?”teriak vic.
Kyuhyun menoleh pada victoria dengan tatapan marah. Lalu tanpa permisi, langsung meninggalkan vic yang berteriak memanggil namanya.

Aku terus bekerja tanpa lelah. Hingga tanpa terasa, masa mudaku kuhabiskan dengan berkutat dengan buku dan pekerjaanku yang menumpuk.
“jangan lupa makan…..”itulah pesan singkat yang kuterima dari eunhyuk oppa dan siwon oppa yang sudah kuanggap sebagai oppa ku sendiri. Namun terkadang aku cuek dengan nasihat itu.dan di sinilah aku sekarang, penyakit maagku kambuh. Beberapa langkah lagi dan aku akan sampai di restaurant tempatku bekerja. Namun rasa perih di lambungku mengalahkannya.
“agashi…..gwenchana….”terdengar suara seorang namja.
Aku memandang namja itu sekilas, lalu tanpa bisa kutahan lagi, aku ambruk ke pelukan namja asing itu.

Aku beberapa kali mengerjabkan mataku. Di depanku nampak sesosok namja asing tersenyum melihatku yang baru sadar.
“bagaimana perasaan agashi….?”tanya namja itu dengan suara lembut dan senyumnya yang manis membuat matanya yang sipit tertutup oleh senyumnya. Benar-benar manis. Manis?????? Ah…. Apa yang kupikirkan.
“gomawo sudah menolongku…..”kataku seraya membungkuk.
“sudah menjadi kewajibanku menolong sesama….”jawabnya ramah.

Sejak saat itu, namja itu terus mengunjungiku ke RS. Sejak saat itu pula aku dan yesung, nama namja itu mulai dekat. Sesekali dia datang dengan membawa dongsaengnya yang tak kalah tampan dan manis darinya.kim jungsin.
“noona……saranghaeyo…..”
Aku tersedak mati-matian saat mendengar ucapan jungsin. Aku menatapnya nanar. Aku hanya tersenyum sebagai ganti jawabanku.
“noona….jawablah….noona juga mencintaiku, kan?”tanya jungsin lagi dengan penuh penekanan.
“jungsin-a……..”aku tertunduk seraya menyembunyikan rona merah di pipiku. Ku akui, aku memang menyukai jungsin. Walaupun usia kami terpaut 1 tahun. Tapi, bukankah cinta tak mengenal usia? Aku mengangguk dengan masih tertunduk malu.

Sejak saat itu, aku dan jungsin menjalin hubungan ini. Tentunya tanpa sepengetahuan yesung oppa. Berbicara tentang yesung oppa, aku merasa aneh saat berada di dekatnya. Detak jantungku berdetak dua kali lebih cepat saat berdekatan denganya ataupun saat dia menatapku. Semuanya berbeda saat aku bersama dengan jungsin.
Hingga suatu saat tanpa sengaja, aku tersandung karpet saat berada di rumah yesung oppa. Yesung menangkap tubuhku. Dan sialnya lagi, tanpa sengaja hal ini membuatku terjatuh dalam dekapan yesung oppa.
“gwenchana?”tanya yesung oppa.
Aku melepaskan pelukan yesung oppa dan tersenyum. Bertepatan dengan itu, jungsin keluar dan menatap kami tajam.
“noona……..”teriak jungsin yang tentu saja membuat ku dan yesung oppa terkejut. Belum cukup keterkejutan kami, jungsin tiba-tiba menarikku dalam dekapannya dan langsung mengecup bibirku. Aku terbelalak. Begitu pula denga yesung. Beberapa saat kemudian, jungsin melepaskan ciumannya. Dia menatap yesung tajam.
“hyung, noona adalah yeojachinguku…berhenti mendekati noona….”
Aku dan yesung sama-sama terpaku mendengar ucapan jungsin. Sejurus kemudian, yesung menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan namun penuh kekecewaan.
“oppa……”desisku pelan seraya tertunduk. Hatiku sakit. Itu yang kurasa. Entahlah. Aku bingung dengan persaanku sendiri.
“hyung pergi……”
Yesung berjalan meninggalkan aku dan jungsin di rumah. Entah sejak kapan, entah sejak kapan air mata ini menetes. Dan akupun tak tahu untuk alasan apa.
“noona……”jungsin merengkuhku dalam dekapannya. Tangisku mendadak tumpah. Kuremas kuat tepian baju jungsin.
Mencoba menahan air mataku. Namun sia-sia, karena air mata ini tak mau berhenti mengalir.

Aku berhenti mengayuh sepedaku saat kusadari orang itu dengan tiba-tiba menghalangi jalanku. KYUHYUN…..dia mendadak turun dan menarik tanganku menuju mobilnya. Rahangnya mengeras. Aku tak mengerti ada apa ini. Namun aku memilih diam saja. Kami berhenti tepat di depan sebuah RS. Hatiku berdetak tak menentu. Ingin kutanyakan siapa sesungguhnya yang sakit. Namun aku terlalu takut. Aku hanya terus mengikuti ke mana kyuhyun berjalan. Dan kakiku lemas seketika mendapati sosoknya tergeletak bersimbah darah dipembaringan.
“dia kritis…….”tangis jungsin.
Jungsin memelukku erat. Tubuhnya bergetar hebat. Aku mengelus punggungnya berusaha menenangkannya.
“semuanya salahku. Andai saja aku tidak marah, andai saja aku tidak menyebrang jalan, andai saja aku tidak pernah bertemu dengan noona…….” Aku melepaskan pelukanku mendengar ucapan terakhir jungsin.
“apa maksudmu?”tanyaku
“hyung……hyung mencintai noona. Bahkan sejak pertama kali bertemu…bukankah aku dongsaeng yang jahat karena telah membuat hyungnya menderita? Aku jahatkan, noona?”isak jungsin yang membuatku tak kuat menahan tangisku. Aku semakin mempererat dekapanku pada jungsin. Yesung oppa menyukaiku???? Apa maksud semua ini?????persaanku?????

Kelopak mata itu perlahan bergerak. Aku mendekatinya pelan, meraih tangannya dan berusaha tersenyum.
“sooyoung-ah……”desis yesung saat pertama kali membuka matanya.
Air mataku lagi2 tumpah. Kenapa aku jadi cengeng seperti ini sih?????? Perlahan yesung oppa menghapus air mataku.
“uljima jangan menangis lagi……”yesung oppa mengelus wajahku dengan ibu jarinya. Lalu menarikku ke pelukannya. Mengecup puncak kepalaku, dan mengacaknya pelan.

Aku tahu, apa yang kini kurasakan. Salahkah aku mencintainya. Bukan bermaksud menyakiti. Hanya saja, pasti akan ada orang yang terluka. Dan itu adalah jungsin.
“jungsin-a……..”aku memeluknya erat.
“anio noona….jangan membuatku susah melepaskan noona……”isak jungsin pelan.
Aku menatap kepergian jungsin dengan air mata berlinang. Sosok itu perlahan menjauh sampai hilang dari pandangan mataku.

Aku kembali memulainya semua dari awal. Aku memutuskan meninggalkan yesung oppa dan semuanya. Biarkan semuanya begini. Rasanya akan sangat tidak adil hanya membiarkan jungsin yang sakit hati.
“noona…….”terdengar suara berat dari seorang namja. Aku berbalik dan tersenyum melihat minho di hadapanku yang memasang wajah inocentnya.
“waeyo, saengie?”tanyaku lembut seraya tetap melanjutkan pekerjaanku membereskan tumpukan piring di meja pengunjung restaurant.
Namanya choi minho. Namja pemilik restaurant tempatku bekerja saat ini. Anaknya yang manja, tinggi, dan tampan. Namja yang memiliki wajah tampan dan berkharisma namun sangat manja padaku.
“noona…….”minho kembali merengek padaku
Aku berbalik dan menatapnya. Setengah kesal juga padanya.
“ada apa????”tanyaku
“temani aku jalan-jalan………jebal…..”rengeknya manja
Aku mendengus kesal. Dia menatapku dengan pandangan memohon. Aku lagi2 mendengus kesal. Tatapannya benar2 meluluhkaku.
“arra….kita mau kemana…….?”tanyaku seraya membersihkan tanganku. Minho tersenyum manis padaku. Senyuman yang mampu membuat semua yeoja yang melihatnya terpesona terkecuali aku……..

Minho menggandeng tanganku erat. Aku menatapnya aneh. Namun tetap kubiarkan.
“noona…..ayo kita ke taman bermain”ajaknya.
Aku hanya mengikuti semua kata-katanya.

Aku terpaku menatap namja yang kini ada di depan mataku. YESUNG OPPA……..
Aku bersembunyi di belakang minho. Namun sialnya, yesung sudah melihatku.
“soo-ah…….” Desisnya
Aku semakin merapat pada minho. Sedangkan minho yang bingung Cuma terdiam.
“minho-ah…….. ayo kita pulang………”ajakku pelan.
Minho menarik tanganku berjalan. Namun diluar dugaan, yesung menarik tanganku sehingga ku berbalik padanya. Tepat didepan matanya.
“soo-ah………kenapa kau………”
“noona……nugu?”tanya minho
“anio……ayo kita pergi”ajakku seraya menarik tangan minho namun lagi2 yesung menarik tanganku.
“waeyo? Apa salahku?”tanya yesung. Matanya berkaca-kaca.
“mian………tapi agasi salah orang………”jawabku lalu menarik lagi tangan minho
“sooyoung………choi sooyoung………………”teriaknya keras. Sementara aku menarik tangan minho menjauh dari tempat itu. Sekuat tenaga kutahan air mataku. Rindu yang selama ini membuncah semakin menghimpit dadaku.
Minho menahan langkahku dan secara tiba2 memelukku.
“menangislah, noona………”
Tangisku seketika tumpah dipelukannya. Ini jauh lebih menyakitkan. Tuhan, ambil diriku secepat mungkin. Aku berasa tak sanggup menjalani semua ini.

Setelah agak tenang, minho menarikku kembali ke restaurant.
“ceritakan padaku, siapa namja itu, noona?”tanya minho
Aku hanya bungkam. Pertanyaan minho sangat menohok hatiku. Siapa sebenarnya yesung oppa???????????
Aku menyusut air mataku pelan. Pertanyaan minho ada benarnya. Siapa aku? Dan siapa yesung oppa????
Lagi2 air mataku menetes. Sampai tiba2 terdengar pintu restaurant yang berdecit bergesekan dengan lantai. Aku dan minho kompak menoleh. Dan see?apa yang kulihat? Jungsin berdiri tepat di depan mataku dengan menggandeng seorang yeoja manis.
“noona??????”
Aku mengalihkan pandanganku dari jungsin dan berpura-pura mengobrol dengan minho.
“sooyoung noona…………”teriak jungsin sambil menyentak tanganku.
“ya!!!!!!!!!!!!!apa yang kau lakukan?”teriak minho.
Namun seolah tak mendengarnya, jungsin menarikku kasar keluar restaurant. Dengan tiba2 hujan turun dengan derasnya. Membuatku dan jungsin basah kuyup.
“kenapa noona meninggalkan yesung hyung?”teriak jungsin.
Aku hanya tertunduk dan menangis.
“noona…..jawab aku!!!!!!!!!!”bentak jungsin
BUAGHHHHHHHH
Sebuah pukulan mendarat di pipi jungsin.
“jangan membentak noona-ku begitu. Kau tidak berhak………”teriak minho.
“kau siapa? Lebih baik kau tidak usah ikut campur!!!!!!!!!!!”teriak jungsin lalu kembali menarik tanganku.
BUAGHHHHHHH
Lagi2 minho melayangkan tinjunya di pipi jungsin. Lalu menarik tanganku.
“lepaskna noona!!!!!!!!!!!!!”teriak minho.
Keduanya terlibat saling pukul.
“hentikan!!!!!!!!!!!!!’teriakku. lalu………
PLAKKK-PLAKKKKK
Aku menampar keduanya.

“noona……sakit……”rengek minho.
Aku menghembuskan nafasku dan bergerak ke arahnya hendak mengompres lebam kebiruan di wajahnya. Namun, jungsin secara bersamaan juga menarik tanganku, memasang puppy eyes-nya.
“noona……sakit……”rengek jungsin tak kalah manjanya.
Aku mendengus kesal menghadapi kedua makhluk super manja ini. Menghadapi satu saja sudah sangat menyusahkan. Apalagi kalau seperti ini?

“noona, apa namja manja ini kekasih baru noona?”pertanyaan jungsin membuatku tersedak.
“ya!!!!!!!!!!siapa yang kau bilang manja?”teriak minho seraya menepuk punggungku sementara sungjin menyodorkan segelas air putih padaku.

Aishhhhh….kedua namja ini………
“noona………”rengek keduanya bersamaan.
“ya!!!!!!!!!berhenti merengek seperti itu!!!!!!!!dan kau jungsin-a……kemana yeojachingumu?”tanyaku
“sudah pulang……”jawab jungsin santai.
“kau tidak mengantarnya pulang?”tanyaku
“untuk apa? Aku tidak mencintainya………”kata jungsin santai.
PLETAKKKKKKK
Aku menjitak kepala jungsin keras.
“appo..”ringisnya seraya mengusap kepalanya.
“noona tidak pernah mengajarkanmu sebejat itu. Apalagi yesung opp………a” aku tertundu lagi.
Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibirku.
Jungsin menatapku sendu.
“kembalilah noona, hyung membutuhkan noona. Hyung seperti orang gila saat tidak menemukan noona. Bahkan aku harus meninggalkan paris begitu mendapat kabar hyung nyaris bunuh diri”
Perkataan jungsin membuatku terlonjak kaget. Sampai sejauh itukah perasaan yesung padaku???
“noona,,,,,,,”rengek minho yang sedari tadi diam mendengar pembicaraanku dengan jungsin.
Aku menatap minho. Matanya berkaca-kaca.
“noona……pergilah”kata minho pelan.
Aku membelai lembut wajah minho, mengecup kening dan pipinya lalu berlari pergi meninggalkan keduanya.

Aku terus berlari mengejar cintaku. Saat kulihat dirinya……
Dia di sana. Tertunduk. Bahunya berguncang. Perlahan kudekati ia. Dan lagi, rasa itu kembali menguar. Tuhan……betapa aku sangat mencintai namja ini.
“oppa……”desisku pelan. Sangat pelan. Namun cukup untuk membuatnya tersentak dan berbalik menatapku. Matanya membulat. Lalu, dalam hitungan detik, tubuhku diraihnya dalam dekapannya. Ahhh………apakah bisa waktu berhenti sejenak??? Aku membenamkan wajahku di dada yesung oppa…memeluknya erat seraya meminta maaf.
Namun bibirku dibungkamnya. Bibirnya lancang membuka mulutku dan masuk disela-sela bibirku. Namun toh, tetap kunikmati semua perlakuannya.
“saranghae, jeongmal saranghae”

“dia noonaku………………………………”teriak jungsin dan minho.
Sementara aku dan yesung oppa Cuma tersenyum geli. Aku melirik pada yesung oppa yang menggenggam tanganku erat.
“saranghae………”bisiknya lembut seraya mengecup keningku lembut.
Aku memeluknya erat, dan memang…tuhan maha adil. DIA mempertemukanku dengan seseorang yang benar2 mencintaiku dengan tulus. Aku kembali mengeratkan pelukanku padanya, orang yang kucintai.
SARANGHAE, JEONGMAL SARANGHAE, YESUNG OPPA
SARANGHAE KIM JONGWOON……

THE ENDDDDDDD
Ini tulus perasaan aq ama yeye oppa……pengen banget jadi cast utamanya. Tapi lagi malas ngedit.

This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

3 Responses to inikah cinta

  1. Rifqoh wafiyyah says:

    daebak thor..:D
    soo unnie jadi idola ya??kekekee~

Leave a comment